Logo Pusat Berita ID
PUSAT BERITA ID
PBID
Cari
PUSAT BERITA ID

Menyajikan berita terkini dan terpercaya dari sumber akurat untuk Indonesia yang lebih cerdas. Update setiap saat, di mana saja.

Kategori

  • Hot News
  • Game
  • Anime
  • Film
  • Kpop
  • Lifestyle

Tentang Kami

  • Redaksi
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Hubungi Redaksi

Email

[email protected]

Kantor

Jakarta Selatan, Indonesia

© 2025 Pusat Berita ID. All rights reserved.

TermsPrivacyCookies
  1. blog
  2. ini alasan bitcoin ambruk ke ususd 53 000 and ethereum anjlok 20
Hot News
Lifestyle

Ini Alasan Bitcoin Ambruk Ke US$ 53.000 & Ethereum Anjlok 20%

PBTim Redaksi
|
5 Agustus 2024
|
3 Menit Baca
Share
Ini Alasan Bitcoin Ambruk Ke US$ 53.000 & Ethereum Anjlok 20%
Sponsored
Ad

Bitcoin saat ini jatuh ke level US$ 53.000 karena kepanikan pasar dan Etherum (ETH) kembali bergerak di zona negatif. Ketidakpastian pasar tercermin saat Nikkei Jepang turun lebih dari 6% pada hari Senin pagi, menjadikan penurunan indeks selama tiga hari menjadi sekitar 15%.

Mengutip data Coindesk, Bitcoin turun 12% dalam 24 jam terakhir dan 20% dalam sepekan. Penyebab terjadinya koreksi besar-besaran di pasar kripto dan pasar keuangan tradisional lainnya adalah arah kebijakan dari bank sentral global, termasuk The Fed yang masih urung menurunkan suku bunga dan Bank of Japan, yang minggu lalu malah menaikkan suku bunga acuannya.

Pengetatan moneter tersebut membuat yen melesat lebih tinggi dan indeks saham Nikkei jatuh turun 6% pada hari Senin pagi. Nikkei sekarang lebih rendah sekitar 15% selama tiga sesi terakhir dan 20% ambruk dari puncaknya pada pertengahan Juli.

Sama seperti di Jepang, aksi jual juga terjadi di AS, di mana Nasdaq turun lebih dari 5% dalam dua sesi terakhir minggu lalu. Nasdaq futures turun 2,5% pada perdagangan hari Minggu malam.

Selain sikap hawkish Bank of Japan yang tidak terduga minggu lalu, Federal Reserve AS juga mengejutkan beberapa pihak bukan dengan mempertahankan suku bunga stabil, tetapi dengan terlihat agak ambivalen tentang pemotongan suku bunga pada bulan September, yang diasumsikan oleh hampir semua pelaku pasar sebagai hal yang pasti.

Sementara itu data terbaru di AS, termasuk tenaga kerja dan aktivitas manufaktur yang memburuk menimbulkan kekhawatiran bahwa resesi di AS sudah di depan mata.

Para trader telah memperhitungkan peluang 100% untuk penurunan suku bunga acuan AS di bulan September, dengan peluang 71% untuk penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin dan hanya 29% untuk penurunan sebesar 25 basis poin.

Melihat lebih jauh pada kurva jatuh tempo, imbal hasil Treasury 10-tahun AS telah jatuh ke 3,75% pada Minggu malam dibandingkan 4,25% hanya satu minggu yang lalu dan 150-175 basis poin lebih rendah dari target dana federal saat ini sebesar 5,25%-5,50%.

Bagikan Berita:
PB

Tim Redaksi PUSAT BERITA ID

Kami berkomitmen menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan mencerdaskan.

Baca Juga

SAR Temukan 8 Korban Meninggal Korban Banjir di Sibolga, 21 Masih Hilang
Hot News
trending topic
viral
27 Nov 2025
1 Min Baca

SAR Temukan 8 Korban Meninggal Korban Banjir di Sibolga, 21 Masih Hilang

Banjir dan longsor melumpuhkan sibolga

Baca Selengkapnya
Bebas Visa untuk Afrika Selatan: Langkah Strategis atau Tantangan Regulasi?
Hot News
trending topic
World News
viral
27 Nov 2025
1 Min Baca

Bebas Visa untuk Afrika Selatan: Langkah Strategis atau Tantangan Regulasi?

WNI Bebas Visa ke Afrika Selatan

Baca Selengkapnya

Info Menarik

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Sponsored
Ad

Berita Terkini

SAR Temukan 8 Korban Meninggal Korban Banjir di Sibolga, 21 Masih Hilang

SAR Temukan 8 Korban Meninggal Korban Banjir di Sibolga, 21 Masih Hilang

27 Nov
Bebas Visa untuk Afrika Selatan: Langkah Strategis atau Tantangan Regulasi?

Bebas Visa untuk Afrika Selatan: Langkah Strategis atau Tantangan Regulasi?

27 Nov
Prediksi Arsenal vs Bayern 27 November 2025

Prediksi Arsenal vs Bayern 27 November 2025

26 Nov
Manchester City 'B' Kalah, Apa Kata Guardiola?

Manchester City 'B' Kalah, Apa Kata Guardiola?

26 Nov